FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5.56 PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada Februari 2015 mencapai 519,0 ribu orang, bertambah 25,6 ribu orang dibanding angkatan kerja keadaan Februari 2014 atau bertambah 37,5 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2014.
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Maluku Utara pada Februari 2015 mencapai 67,99 persen. Lebih tinggi dibanding keadaan Februari 2014 sebesar 66,43 persen dan keadaan Agustus 2014 sebesar 63,88 persen. Menurut daerah dan jenis kelamin, TPAK di daerah perkotaan lebih rendah dibanding daerah perdesaan, dan TPAK perempuan lebih rendah dibanding TPAK laki-laki.
- Jumlah penduduk yang bekerja di Maluku Utara pada Februari 2015 mencapai 490,2 ribu orang, bertambah 24,7 ribu orang dibanding keadaan Februari 2014, dan juga bertambah 34,1 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2014.
- Jumlah pengangguran di Maluku Utara pada Februari 2015 mencapai 28,8 ribu orang, meningkat 1,0 ribu orang dibanding Februari 2014, atau meningkat sebanyak 3,3 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2014.
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2015 mencapai 5,56 persen. TPT didaerah perkotaan lebih tinggi dibanding daerah perdesaan dan TPT perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Menurut tingkat pendidikan, TPT yang tertinggi pada Februari 2015 berada pada kelompok tingkat pendidikan Diploma I/II/III.
- Tiga lapangan usaha utama dalam penyerapan tenaga kerja di Maluku Utara selama periode Februari 2013 s/d Februari 2015 secara berturut-turut adalah sektor “1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perburuan, dan Perikanan”, sektor “9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan”, dan sektor “6. Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi”.
- Pada Bulan Februari 2015 Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan menyerap tenaga kerja separuh dari penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja, yaitu tercatat sebesar 245,0 ribu atau 49,99 persen dari total penduduk 15 tahun keatas yang bekerja atau bergantung pada pekerjaan di sektor pertanian.
- Selama rentang waktu setahun terakhir (Februari 2014 sampai dengan Februari 2015) persentase pekerja yang bekerja dibawah jam kerja normal (<35 jam permingu) menurun dari 38,87 persen menjadi 36,63 persen atau sekitar 179,5 ribu orang pada Februari 2015 bekerja dengan jam kerja kurang dari 35 jam dalam seminggu.