Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara Oktober 2020

Tanggal Rilis	:	10 Desember 2020
Ukuran File	:	0.55 MB

Abstraksi

1. Perkembangan Ekspor

Nilai ekspor Provinsi Maluku Utara pada Oktober 2020 sebesar US$121,25 juta, mengalami peningkatan 42,39 persen dibanding September 2020 yang senilai US$85,15 juta.

Ekspor Maluku Utara pada Oktober 2020 berupa golongan barang Besi dan Baja (HS 72) dan Bijih, Kerak, dan Abu Logam (HS 26) ke Tiongkok.

Secara kumulatif, volume ekspor Maluku Utara Januari-Oktober 2020 sebesar 1.107,81 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 90,46 persen dibanding Januari-Oktober 2019 yang sebesar 11.616,57 ribu ton.

Nilai ekspor Indonesia Oktober 2020 mencapai US$14,39 miliar atau meningkat 3,09 persen dibanding ekspor September 2020. Sementara bila dibanding Oktober 2019 menurun 3,29 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2020 mencapai US$131,74 miliar atau menurun 5,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

2. Perkembangan Impor

Nilai impor Provinsi Maluku Utara pada Oktober 2020 sebesar US$51,91 juta, mengalami penurunan 76,18 persen dibanding September 2020 yang senilai US$217,91 juta.
Volume impor Maluku Utara pada Oktober 2020 sebesar 100,99 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 31,58 persen dibanding September 2020 yang sebesar 147,59 ribu ton.
Pada bulan Oktober 2020, Provinsi Maluku Utara mengimpor 34 golongan barang dengan nilai impor terbesar pada golongan Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) senilai US$20,10 juta.
Barang impor Maluku Utara pada bulan Oktober 2020 berasal dari Tiongkok dan Australia.
Nilai impor Maluku Utara pada Januari-Oktober 2020 adalah sebesar US$1.279,39 juta atau meningkat sebesar 96,93 persen dibandingkan dengan impor Januari-Oktober 2019 yang senilai US$ 649,68 juta.
Volume impor Maluku Utara Januari-Oktober 2020 sebesar 967,23 ribu ton atau mengalami peningkatan sebesar 63,53 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2019.
Nilai impor Indonesia Oktober 2020 mencapai US$10,78 miliar atau turun 6,79 persen dibandingkan September 2020. Demikian pula bila dibandingkan Oktober 2019 turun 26,93 persen.