
April 30, 2015 | BPS Activities
Bulan Mei 2015 mendatang Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan
pencacahan lapangan kegiatan Survei Penduduk Antar Sensus 2015
(SUPAS2015). Tujuan utama dari SUPAS2015 adalah untuk mengestimasi
jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu sensus
penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah empat kali melakukan SUPAS,
yaitu tahun 1976, 1985,1995, dan 2005, dan SUPAS2015 merupakan SUPAS
yang kelima yang dilaksanakan BPS. Lalu apa yang baru dari SUPAS2015
dibanding SUPAS sebelumnya?
Pertama, SUPAS2015 dirancang untuk dapat
menyajikan data kematian ibu yang lebih akurat, baik di tingkat nasional
maupun sampai tingkat wilayah (gabungan beberapa provinsi), sehingga
jumlah sampel yang tercakup dalam SUPAS2015 mencapai 652.000 rumah
tangga. Metode pengambilan sampel SUPAS2015 mempertimbangkan indeks
kesejahteraan rumah tangga yang bersumber dari data SP2010.
Kedua,
untuk menghindari adanya undercounted kejadian kematian (kejadian
kematian yang tidak tercatat), SUPAS2015 menerapkan dua metode
pengumpulan data kematian, yaitu metode langsung, yaitu merekam kejadian
kematian yang terjadi di rumah tangga sampel, maupun metode tidak
langsung, yaitu merekam kejadian kematian dari saudara responden
perempuan.
Ketiga, pencacahan penduduk pada kegiatan SUPAS2015
dilakukan dengan cara de jure dan de facto. Konsep de juredigunakan
untuk mencatat seseorang biasanya menetap/bertempat tinggal (usual
residence). Konsep de facto digunakan untuk mencatat penduduk dimana
ditemui saat pencacahan (tadi malam menginap). Mencatat tamu yang
menginap bertujuan untuk memperbesar jumlah sampel terkait penghitungan
indikator fertilitas. Hal serupa juga dilakukan pada Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
Keempat, selain mengumpulkan data
kependudukan yang sama seperti SUPAS sebelumnya, yaitu mencakup:
keterangan pokok penduduk, lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu,
perpindahan penduduk, ketenagakerjaan, dan fasilitasperumahan, SUPAS2015
juga mengumpulkan informasi mengenai: migrasi keluar internasional,
perubahan iklim, dan disabilitas. Ketiga informasi baru tersebut
dikumpulkan guna memenuhi kebutuhan data untuk merancang kebijakan yang
sesuai dengan program Sustainable Development Goals (SDGs). Capaian dan
target SDGs merupakan integrasi dari capaian dan target dalam aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta mengenali keterkaitan ketiga
aspek tersebut dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di semua
dimensi.